Minggu, 29 Agustus 2010
300 Anjing Saling Memangsa di Malaysia ( Sadis ! )
Lebih dari 300 anjing saling memangsa satu dengan lainnya setelah dibiarkan kelaparan selama beberapa pekan di sebuah pulau terisolasi. Tindakan penduduk Malaysia itu membuat geram sejumlah aktivis pecinta hewan.
Anjing-anjing itu ditinggalkan begitu saja di dua pulau kecil dan terpencil yang tidak dihuni manusia, di lepas pantai Selangor,Malaysia. Penduduk desa nelayan di Pulai Ketam, menangkapi hewan tersebut dan membawa ke pulau yang tersembunyi di balik mangrove itu.
Seperti dilansir Yahoo!, Kamis (7/5), penduduk desa Pulau Ketam mengaku mereka tak bermaksud melakukan hal itu. Penduduk menduga ratusan anjing itu sanggup mencari makan sendiri di tempat baru mereka.
Hewan itu menjadi gangguan bagi penduduk yang sebagian besar Muslim. Mereka dianggap mengotori jalan dan terkadang menggigit anak-anak. Tindakan itu akhirnya ketahuan setelah hasil penyelisikan Selangor Society of Prevention of Cruelty to Animals (SPCA) menyelidikinya.
Mereka memotret sejumlah anjing yang sedang menggigiti bagian tubuh anjing lainnya. Mereka juga menerjunkan tim ke salah satu pulau, Selat Kering. Mereka menyaksikan sendiri beberapa anjing mengerubuti bangkai salah satu dari mereka dan menikmati dagingnya.
“Tak jauh dari situ, ada seekor anjing lemah yang seakan menjerit. Sebab beberapa anjing kelaparan lain mencoba menggitnya,” ujar seorang aktivisSPCA Jacinta Johnson, usai kunjungan itu. Menurut penduduk setempat, beberapa anjing mencoba berenang kembali ke pulau mereka yang berjarak setengah jam dengan boat itu.
Tak jelas berapa banyak yang sukses melakukannya. Usaha penyelematan agak terhambat, sebab hewan yang mendapat predikat sebagai sahabat setia manusia itu kini malah takut melihat manusia. Beberapa bersembunyi di rawa mangrove saat penyelamat datang.
“Kami berharap penduduk Pulau Ketam tak lagi membuang anjing ke tempat itu,” pungkas Johnson. Sedangkan penduduk sendiri sudah mulai resah dengan masalah di lingkungan mereka, dimana sekitar 2 ribu anjing liar berkeliaran. [vin/nuz]
0 komentar: