Fenomena langka ini terjadi setelah selama dua bulan sebagian besar planet bersembunyi di balik matahari. Thomas Djamaluddin, peneliti astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), menyatakan bahwa planet-planet yang bergerak di dekat garis edar matahari itu bisa saja berada pada sisi langit yang sama.
“Pada saat itu, planet-planet itu terlihat seperti barisan titik cahaya terang yang berada dalam satu untaian,” kata dia saat dihubungi, Senin, 2 Mei 2011.
Empat planet, yaitu Venus, Merkurius, Mars, dan Jupiter, dapat dilihat dengan mata telanjang. Sementara, dua planet lain, yaitu Uranus dan Neptunus dapat terlihat dengan bantuan binokuler.
Untuk menikmati pemandangan indah ini, arahkan pandangan ke langit timur setelah subuh. Dari situ kita bisa melihat empat planet terang yang bersusun dari bawah ke atas dalam satu garis.
Urutan planet tersebut adalah Jupiter, Mars, Merkurius, dan Venus. Sementara, Uranus dan Neptunus akan berada lebih tinggi dibandingkan planet lainnya.
Konjungsi enam planet, empat di antaranya planet terang, tak pernah terjadi setidaknya dalam lima tahun terakhir. Demikian pula dalam lima tahun mendatang, fenomena serupa juga tak akan berlangsung.
Para ahli astrologi kerap menyebut kesejajaran planet-planet sebagai pertanda datangnya bencana. Hal ini telah menjadi kepercayaan sejak ribuan tahun lalu.
Namun, bagi astronom amatir, fenomena konjungsi justru menjadi anugerah. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan fotografi. Memotret empat planet terang dengan latar depan cahaya fajar menjadi objek fotografi yang menarik.
Sumber :
tempointeraktif.com
0 komentar: